Kapita Selekta Hasil Penelitian


Penelitian Meta Analisis

Asti Indah Wirastuty
1215121107
Reguler

A.    Pengertian penelitian Meta Analisis
                Penelitian meta analisis merupakan salah satu jenis dari berbagai metode penilitian yang ada. Metode penelitian itu sendiri adalah suatu teknis, cara-cara atau prosedur yang dapat dilakukan untuk melakukan suatu yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu dalam konteks penelitian.
Berikut merupakan pengertian penelitian meta analisis menurut beberapa ahli:
-          Glass,1981 menyebutkan bahwa penelitian meta analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang banyak serta menerapkan metode statistic dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari sempel besar yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya.
-          Sugiyanto,2004 penelitian meta analisis adalah studi dengan cara menganalisis data yang berasal dari studi primer. Hasil studi data primer tersebut dipakai sebagai dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis, menolak atau menggugurkan hipotesis yang diajukan oleh beberapa peneliti.

Dapat disimpulkan bahawa penelitian meta analisis merupakan penelitian yang harus didasari oleh suatu penelitian-penelitian terdahulu dengan konteks yang sama. Penelitian ini merupakan suatu teknik statistika untuk menggabungkan hasil dari dua atau lebih tentang penelitian sejenis sehingga diperoleh panduan data secara kuantitatif. Penelitian meta analisis secara umum merupakan penelitian yang secara sintesis melakukan analisis terhadap sebuah analisis  atau penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya. Penelitian meta analasis ini lebih bersifat objektif dibandingkan dengan metode metode penelitian lainnya karena metode penelitian ini tidak berfokus hanya pada hasil atau kesimpulan dari suatu penelitian, tetapi lebih focus kepada data yang ada pada penelitian tersebut.
Data data penting yang perlu dicatat dari hasil penelitian meta analisis yang dirangkum tersebut antara lain adalah :
a.       Variabel bebas dan variable terikat beserta definisi konseptual dan definisi operasionalnya
b.      Variabel metodologi  seperti jenis penelitian, cara pengambilan sampel, statistic yang digunakan dalam analisis, jenis intrumen dan karakteristiknya

B.    Tujuan penelitian meta analisis

                Seperti metode metode penelitian lainnya, penelitian meta analisis ini memiliki tujuan, tujuan dari penelitian ini secara umum arantara lain, seperti untuk memperoleh estimasi effect size, yang dimaksud dengan effect size adalah kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaaan antar variable, selanjutnya penelitian meta analisis ini juga bertujuan untuk melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan). Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan. Sedangkan berikut ini merupakan tujuan dari penelitian meta analisis menurut Sack yaitu untuk meningkatkan daya pada titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana ukuran sampel yang asli terlalu kecil sehingga menunjukan statistik secara signifikan, untuk menyelesaikan ketidakpastian laporan, untuk meningkatkan perkiraan ukuran efek, dan untuk menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.

C.     Jenis-jenis penelitian meta analisis
Penelitian meta analisis memiliki beberapa jenis yaitu penelitian eksperimental, penelitian korelasional, penelitian penyebab perbandingan, penelitian survey, penelitian etnografi, penelitian sejarah dan penelitian tindakan. Berikut penjelasan dari jenis-jenis penelitian meta analasis tersebut :
a.       Penelitian eksperimental, merupakan jenis penelitian meta analisis yang menggunakan metode ilmiah paling meyakinkan karena peneliti sebenarnya memberikan perlakuan yang berbeda dan kemudian studi efek mereka , hasil dari penelitian jenis ini cenderung mengarah pada menerima atau menolak interpretasi secara jelas
b.      Penelitian korelasional, merupakan jenis penelitian yang dapat membantu untuk membuat prediksi lebih cerdas dan bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variable yang satu atau lebih ada hubungannya dari beberapa tipe. Pendakatan pada jenis penelitian ini hanya dengan  penggunaan instrumen yang diperlukan untuk mengumpulkan data yang diinginkan
c.       Penelitian penyebab, penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari perbedaan antara kelompok-kelompok orang, hal ini disebut dengan pencarian kausal-komparatif. Meskipun penelitian kausal-komparatif adalah mengidentifikasi kemungkinan yang terjadi dari variasi yang diamati dalam pola perilaku siswa.
d.      Penelitian survey merupakan penelitian yang menentukan data penelitian untuk memperoleh karakteritik yang spesifik dalan sebuah kelompok.
e.      Penelitian etnografi, merupakan penelitian yang mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari hari individu dengan mengamati dan wawancara meraka dan orang lain yang relevan. Contohnya seorang peneliti yang meneliti disebuah ruang kelas SD, ia mengamati kebiasaan-kebiasaan murid sebagai dasar penelitiannya, para murid dan guru yang terlibat tersebut diwawancarai dalam upaya untuk menjelaskan, sepenuhnya dan sebanyak mungkin kebiasaan-kebiasaan apa yang terjadi dalam kelas tersebut.
f.        Penelitian sejarah adalah penelitian yang mempelajari tentang masa lalu dengan cara meneliti dokumen dokumen yang lampau, atau mewawancarai individu yang telibat pada masa lampau tersebut dan yang masih ada saat penelitian tersebut berlangsung. Setelah itu, peneliti kemudian mencoba untuk merekonstruksi sebagai ketepatan apa yang telah terjadi pada masa itu dan menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Masalah utama dalan penelitian sejarah ini adalah memastikan bahwa dokumen atau individu yang diwawancarai tersebut benar benar adaselama periode yang diteliti dan memastikan bahwa dokumen atau perkataan individu itu benar.
Penelitian tindakan menelitian ini memiliki dua cara mendasar, yang pertama yaitu generalisasi untuk orang lain, peraturan, atau situasi adalah minimal yang terpenting. Maksudnya yaitu mencari generalisasi yang kuat, penelitian tindakan ini focus pada mendapatkan informasi yang akan mampu untuk merubah kondisi mereka dalam situasi tertentu. Penelitian ini biasanya dilakukan oleh guru atau professional pendidikan lainnya.

Sedangkan menurut Glass pada tahun 1976, jenis-jenis penelitian meta analisis dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.       Analysis of Moderator Effects, metode umum dalam Detecting /Assessing Moderator Effects:
a.  Graphing – OLS regression
b. Q Statistics (chi-square test) – WLS regression
c. Varience analysis – Partition test
d. Outlier test
2.       Mediator Assessment Methods, berfungsi untuk menganalisa apakah kolerasi matriks dari populasi umum mendasari sebuah himpunan dari hasil empiris yang didapatkan. Pendekatan yang cocok untuk mempelajari mediator effect yaitu:
a.       Mengkombinasi dan menganalisa korelasi pengembangan meta analisis
b.      Studi koefisien secara langsung dari kepentingan berbagai effect size
3.       Meta analisis kumulatif, pada teknik ini hasil meta analisis tidak dinyatakan dalam kesimpulan akhir, namun dibiarkan terbuka menunggu penelitian yang lain yang memenuhi kriteria. Data baru tersebut dimasukan kedalam meta analisis dan dihitung rasio odds-nya, demikian seterusnya setiap kali ada publikasi baru dan memenuhi kriteria pemilihan, lalu data yang tersedia tersebut dimasukan ke dalam meta analisis

D.    Metodologi yang dipergunakan untuk penelitian meta analisis
Metodologi yang dapt digunakan untuk penelitian meta analisis ini adalah dengan menggunakan data sekunder berupa data-data dari hasil penelitian yang telaha da sebelumnya. Dengan demikiaan penelitian ini dapat disebut sebagi penelitian yang bersifat ex post facto yang berbentuk survey dan analisis kepustakaan terhadap penelitian penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.  Metodologi untuk melakukan penelitian meta analisis tersebut adalah sebagai berikut:
1.       Glass (1981), focus pada deteksi dari moderator variable
2.       Hedges and Olkin (1985), memakai teknik weighted least squares
3.       Rosenthal and Rubin (1991), sama seperti Hedges-Olkin, perbedaanya terdapat pada tes signifikansi untuk mengkombinasikan effect size
4.       Hunter and Schmidt (1990), perbedaannya dengan metode yang lain adalah metode ini berusaha mengkoreksi potensi terjadinya error sebelum meta analisis mengintegrasikan efek studi antar studi
                 



Sumber bacaan :
http://derawan9.blogspot.com/2013/04/penelitian-meta-analisis.html diakses pada Jumat, 3 April 2015 pukul 19.10
http://noorraidah.blogspot.com/2013/04/penelitian-meta-analisis.html diakses pada Senin, 6 April 2015 pukul 17.30

http://kakavq.blogspot.com/2013/04/pengertian-meta-analisis.html diakses pada Kamis, 9 April 2015 pukul 13.45

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

DAMPAK FILM TELEVISI TERHADAP PERILAKU SISWA



Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dampak Film Televisi terhadap Perilaku Siswa” tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan informasi tentang teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan. Diharapkan makalah ini dapat memberikan segala informasi kepada kita semua tentang teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.



Jakarta, 25 November 2012



Tim Penyusun Makalah



ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................................................. iii
Bab I Pendahuluan
A.    Latar BelakangMasalah . ............................................................................................ 1
B.     Tujuan .......................................................................................................................... 2
C.     Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan
A.    Tayangan televisi di Era Modern ................................................................................. 3
B.     Acara Televisi serta Dampaknya .................................................................................. 4
1.      Iklan  ....................................................................................................................... 4
2.      Film Komedi .......................................................................................................... 4
3.      Film Drama Keluarga............................................................................................. 5
4.      Film Horor/Setan .................................................................................................... 5
5.      Film Kartun............................................................................................................ 6
6.      Film Keagamaan .................................................................................................... 6
C.     Cara Mengantisipasi Dampak Buruk Film Televisi .....................................................7
Bab III Kesimpulan dan Saran...............................................................................................
Tugas Penguasaan ................................................................................................................. 13
Daftar Pustaka ........................................................................................................................ iv

iii



Bab I
Pendahuluan

A.    Latar Belakang Masalah
Pada jaman sekarang ini Televisi merupakan media massa elektronik yang mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai khalayak dalam jumlah tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah mampu menarik minat pemirsanya, dan membuat pemirsannya ‘ketagihan’ untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. bahkan bagi anak-anak sekalipun sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kesehariannya, bahkan menonton televisi sudah menjadi agenda wajib bagi mereka.

Dengan berbagai acara yang ditayangkan mulai dari infotainment, entertainment, iklan, sampai pada sinetron-sinetron dan film-film yang berbau kekerasan, televisi telah mampu membius para pemirsanya (anak-anak, remaja dan orang tua) untuk terus menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa, dan di bubuhi dengan assesories-assesories yang menarik, sehingga membuat pemirsanya terkagum-kagum dengan acara yang disajikan. Tidak jarang sekarang ini banyak anak-anak lebih suka berlama-lama didepan televisi dari pada belajar, bahkan hampir-hampir lupa akan waktu makannya. Ini merupakan suatu problematika yang terjadi dilingkungan kita sekarang ini, dan perlu perhatian khusus bagi setiap orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anaknya.

Tidak dipungkiri, dengan adanya media massa televisi ini, banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil. Dimana kita akan dengan cepat memperoleh informasi-informasi terbaru yang terjadi dimana pun dan belahan dunia manapun. Dengan adanya televisi akan mempermudah suatu perusahaan atau badan usaha untuk mempromosikan produk-produknya, sehingga konsumen mengetahui dan dapat dengan mudah mencari produk tersebut, serta masih banyak lagi keuntungan-keuntungan yang dapat kita peroleh dengan adanya media televisi.

Jika kita kaji lebih jauh sebenarnya media massa televisi mempunyai fungsi utama yang selalu harus diperhatikan yaitu fungsi informatif, edukatif, rekreatif dan sebagai sarana mensosialisasikan nilai-nilai atau pemahaman-pemahaman baik yang lama maupun yang baru. Namun jika kita lihat kenyataannya sekarang ini, acara-acara televisi lebih kepada fungsi informatif dan rekreatif saja, sedangkan fungsi edukatif yang merupakan fungsi yang sangat penting untuk disampaikan, sangat sedikit sekali. Hal ini bisa kita lihat dari susunan acara-acara televisi, kebanyakan hanya acara-acara sinetron dan infotainment saja. Sedangkan acara-acara yang mengarah kepada edukatif atau pendidikan sangat kecil sekali frekuensinya.



1
B.     Tujuan
·         untuk mengetahui seberapa besar dampak negatif dan positif film televisi terhadap perilaku siswa
·         Mengerjakan tugas makalah dan presentasi kelompok mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi yang diempu oleh Bapak Cecep Kustandi, M.Pd.

C.     Rumusan Masalah
·         Apa peranan tayangan televisi bagi siswa?
·         apa dampak positif dan negatif tayangan televisi bagi siswa?































2
Bab II
Pembahasan

A.                Tayangan Televisi di Era Modern

Tayangan televisi merupakan teman bagi mayoritas orang untuk mengisi waktu santai, saat berkumpul bersama keluarga atau teman, atau hanya untuk sekedar melepaskan penat dengan menonton tayangan -tayangan ringan di televisi. Di era modern ini, stasiun televisi telah menjamur dengan semakin banyaknya stasiun televisi swasta di Indonesia, apalagi penyedia layanan televisi kabel ada dimana-mana sehingga membuat kita malas beranjak dari tayangan televisi untuk belajar atau mengerjakan tugas. Tidak dipungkiri, dengan adanya media massa televisi ini, banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil, namun jika kita lihat kenyataannya sekarang ini, acara-acara televisi lebih kepada fungsi informatif dan rekreatif saja, sedangkan fungsi edukatif yang merupakan fungsi yang sangat penting untuk disampaikan, sangat sedikit sekali. Hal ini bisa kita lihat dari susunan acara-acara televisi, kebanyakan hanya acara-acara sinetron dan infotainment saja. Sedangkan acara-acara yang mengarah kepada edukatif atau pendidikan sangat kecil sekali frekuensinya. hal ini tidak layak bagi para pelajar.

jika kita tengok ke tayagan remaja, cerita yang diusung tidak jauh dari asmara, air mata, kekejaman dan harta. Gaya berpakaian artis nya punsering melecehkan kaum hawa, seragam-seragam yang dikenakan pun pastiseragam yang terlalu vulgar.Tayangan yang sangat diminati oleh ibu rumah tangga di Indonesia adalah infotainment, yang mana di dalamnya terlalu mengungkit kepentingan pribadi selebriti dan tidak jarang juga menimbulkan fitnah sertatidak mendidik jika tayangan ini sampai ditonton oleh anak-anak. Acara kuis yang ditayangkan di televisi lokal kebanyakan merupakanacara kuis yang sukses di luar negeri, dengan itu pihak televisi membuat acara yang serupa dengan acara kuis tersebut, contohnya saja Deal or No Deal yang sukses di negeri Belanda, serta masih banyak lagi yang lainnya. Program reality show zaman sekarang pun sudah tidak patut lagi disebut reality show karena didalamnya berisi adegan yang direncanakan, tayangan ini semata-mata hanya membodohi masyarakat agar percaya dan tertarik menonton tayangan tersebut.








3

B.                 Acara Televisi Serta Dampaknya

1.      Iklan
Sekarang sudah banyak fariasi iklan yang di tayangkan di televisi untuk menarik pelanggan atau konsumen. Banyak berbagai cara para produsen untuk menarik pelanggan mulai dari menggunakan fenomena fenomena sosial yang sedang menjadi trend di masyarakat bahkan saling menjelek jelekkan iklan lainnya.

Dampak positif siswa menonton iklan :
-        Mencintai dan mengetahui produk dalam negri
-        Dapat menambah pengetahuan
-        Mengetahui barang barang yang berguna
-        Mengikuti teknologi
-        Mengetahui lingkungan hidup
Ada pun dampak negatif menonton iklan :
-        Siswa ingin mencoba barang yang tidak pantas untuk dirinya
-        Meniru gerakan yang diperagakan
-        Ingin memiliki semua yang diiklan kan
-        Tidak semua produk yang sesuai dengan dirinya

2.      Film komedi
Banyak stasiun televisi berlomba lomba menayangkan acara komedi yang dapat menghibur semua orang. Banyak orang yang sudah tidak sempat mendapatkan hiburan dari tempat rekreasi karna kesibukannya atau kendala biaya yang cukup mahal, oleh sebab itu acara komedi lah alternatif cara untuk mendapatkan hiburan yang murah meriah.
Dampak positif :
-        Menghibur
-        Belajar humor
-        Menguraangi stres
-        Meniru perilaku yang baik
Dampak negatif :
-        Banyak komedi yang kurang mendidik
-        Anak menjadi kurang/tidak serius
-        Mengganggu orang
-        Anak suka iseng dan banyak bercanda
-        Tidak bisa membedakan antara serius dan bercanda
4                   
3.      Film drama keluarga (sinetron)
Sebagian besar masyarakat kita pasti suka menuntun sinetron terutama ibu-ibu dan remaja putri, mereka selalu setia menonton setiap episode dari acara sinetron tersebut. Belakangan ini, juga banyak film drama yang berasal dari luar negri seperti jepang dan korea yang di sambut baik oleh masyarakat kita.

Dampak positif :
-        Menghargai orang tua
-        Memanfaatkan pesan baik
-        Lebih mengenal kehidupan
-        Membangun rasa simpatik dan kasih sayang
-        Belajar memecahkan masalah
Dampak negatif :
-        Sering menampilkan kekerasan
-        Menimbulkan contoh yang tidak baik
-        Menonjolkan percintaan
-        Meniru yang antagonis
-        Takut akibat buruk

4.      Film horor/setan
Di masyarakat Indonesia yang msih percaya akan hal hal yang goib, sangat suka dengan film horor yang ke banyakan ceritanya mengangkat dari cerita masyarakat, akan tetapi film horor di indonesia banyak di bumbui dengan adegan panas yang sebenarnya kurang pantas.

Dampak positif :
-        Anak menjadi pemberani
-        Meyakini bahwa ada alam goib
-        Membuat hiburan
-        Tahu cerita legenda dan misteri
Dampak negatif :
-        Anak suka mengkhayal
-        Menimbulkan rasa takut
-        Membodohi anak
-        Ada adegan yang kurang pantas




5
5.      Film kartun
Banyak stasiun televisi yang menayangkan film kartun yang sebagian besar adalah kartun dari luar negeri yang di beli hak siarnya untuk di tayang di Indonesia tapi belakangan ini sudah banyak keluar film kartun dari dalam negeri yang tidak mau kalah bersaing dengan kartun buatan luar negeri.

Dampak positif :
-        Anak terhibur dan senang
-        Banyak sikap yang positif untuk di tiru
-        Lucu, banyak akal sesuai jiwa anak
-        Mendidik sopan santun
-        Perkembangan teknologi animasi
-        Meningkatkan imajinasi
Dampak negatif :
-        Banyak waktu tersita untuk menonton kartun
-        Terlalu menghayal
-        Anak berkeinginan meniru

6.      Film keagamaan
Pada zaman sekarang akhlak dan iman manusia banyak berkurang karna perubahan pola kehidupan dan karena dampak budaya dari  barat yang kurang baik. Maka dari itu perlu ada acara keagamaan di televisi agar dapat memberikan pengetahuan tentang agamanya.

Dampak positif :
-        Mencotoh tindakan yang positif
-        Menanamkan aqidah dan budi pekerti
-        Meningkatkan ketakwaan dan keimanan
-        Ingat kepada tuhan
-        Memberi tuntunan hidup

Dampak negatif :
-        Terdapat penyampaian yang kurang sesuai
-        Pelakunya tidak sesuai kenyataan
-        Meniru perbuatan yang negatif
-        Ada unsur yang di buat buat


6
C.    Mengantisipasi Dampak Buruk Televisi

Mendampingi nonton televisi
Ketika anak nonton televisi, tidak adalagi yang paling ideal untuk mendampingi anak untuk menonton kecuali orang tua. Orang tua di tuntut dapat menjelaskan adegan / tayangan yang ada di televisi dan juga memberikan penjelasan tentang perlunya mendapatkan informasi yang lengkap dan menyeluruh terhadap anak anaknya.

Komunikasi keluarga
Kini permasalahan yang mendasar adalah banyak orang tua yang tidak sempat mendampingi anak anaknya nonton televisi sebagai akibat keterbatasan waktu dan kesibukan sehari hari. Jika orang tua memiliki waktu yang sempit untuk berkomunikasi, maka yang penting adalah kualitas dari komunikasi tersebut. Kecanggihan alat komunikasi khususnya handphone sangat membantu menjaga komunikasi antar anak dan orang tua.

Keteladanan orang tua
Perlu di pahami bahwa anak sering meniru kebiasaan orang tuanya. Ada kalanya orang tua kita ketika kita sedang menonton televisi kita di suruh berhenti untuk belajar sementara mereka sendiri malah asik nonton, sebenarnya itu perbuatan yang salah karena seharusnya orang tua menjadi contoh yang baik bagi anaknya.

Mengkritisi stasiun televisi
Mengajukan saran, usul, keberatan terhadap sebuah tayangan televisi perlu di budayakan. Sebagai warga negara kita memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan atas siaran telivisi. Kritik saran usul dapat kita sampaikan langsung kepada stasiun televisi tersebut dan juga ada lembaga yang bertugas mengawasi dan mengatur penyiaran yang di sebut Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Di lembaga tersebut kita bisa memberikan masukan, kritik atau bahkan melaporkan sebuah stasiun televisi yang menyangkan acara yang kurang pantas.







7
Bab III
Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan dan Saran
Menonton televisi boleh apalagi sebagai sarana hiburan dan penambah informasi tapi harus di batasi menontonnya agar tidak mengganggu aktifitas lainnya khususnya bagi pelajar yang biasanya menjadi malas untuk belajar dan mengerjakan tugas dan lebih memilih untuk menonton televisi. Untuk para orang tua sebaiknya menentukan waktu menonton televisi bagi anaknya dan dapat mendampingi anaknya yang masih di bawah umur untuk menonton televisi yang sesuai dengan dirinya.





























8
Daftar Pustaka
3.      Aronson, Elliot, Wilson Teinthy D, and Akert, Robin M. (1994). Social Psychology: The Heart and The Mind. New York: Harper Collins College Publishers.





































iv

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS