Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Dampak Film Televisi terhadap Perilaku
Siswa” tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan informasi tentang
teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan. Diharapkan makalah
ini dapat memberikan segala informasi kepada kita semua tentang teknologi
informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal
hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Jakarta,
25 November 2012
Tim Penyusun Makalah
Tim Penyusun Makalah
ii
Daftar Isi
Kata
Pengantar ........................................................................................................................
ii
Daftar
Isi
.................................................................................................................................
iii
Bab
I Pendahuluan
A. Latar
BelakangMasalah . ............................................................................................
1
B. Tujuan ..........................................................................................................................
2
C. Rumusan
Masalah
.......................................................................................................
2
Bab
II Pembahasan
A. Tayangan
televisi di Era Modern .................................................................................
3
B. Acara
Televisi serta Dampaknya ..................................................................................
4
1. Iklan
.......................................................................................................................
4
2. Film
Komedi
..........................................................................................................
4
3. Film Drama Keluarga.............................................................................................
5
4.
Film Horor/Setan ....................................................................................................
5
5.
Film Kartun............................................................................................................
6
6.
Film Keagamaan
....................................................................................................
6
C. Cara
Mengantisipasi Dampak Buruk Film Televisi
.....................................................7
Bab
III Kesimpulan dan Saran...............................................................................................
Tugas
Penguasaan
.................................................................................................................
13
Daftar
Pustaka ........................................................................................................................
iv
iii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar
Belakang Masalah
Pada jaman sekarang ini Televisi merupakan media
massa elektronik yang mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki
kemampuan mencapai khalayak dalam jumlah tak terhingga pada waktu yang
bersamaan. Televisi dengan berbagai acara yang ditayangkannya telah mampu
menarik minat pemirsanya, dan membuat pemirsannya ‘ketagihan’ untuk
selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. bahkan bagi anak-anak
sekalipun sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas
kesehariannya, bahkan menonton televisi sudah menjadi agenda wajib bagi
mereka.
Dengan berbagai acara
yang ditayangkan mulai dari infotainment, entertainment, iklan, sampai pada
sinetron-sinetron dan film-film yang berbau kekerasan, televisi telah mampu
membius para pemirsanya (anak-anak, remaja dan orang tua) untuk terus
menyaksikan acara demi acara yang dikemas sedemikian rupa, dan di bubuhi dengan assesories-assesories yang menarik, sehingga membuat
pemirsanya terkagum-kagum dengan acara yang disajikan. Tidak jarang sekarang
ini banyak anak-anak lebih suka berlama-lama didepan televisi dari pada
belajar, bahkan hampir-hampir lupa akan waktu makannya. Ini merupakan suatu
problematika yang terjadi dilingkungan kita sekarang ini, dan perlu perhatian
khusus bagi setiap orang tua untuk selalu mengawasi aktivitas anaknya.
Tidak dipungkiri,
dengan adanya media massa televisi ini, banyak sekali manfaat yang bisa kita
ambil. Dimana kita akan dengan
cepat memperoleh informasi-informasi terbaru yang terjadi dimana pun dan
belahan dunia manapun. Dengan adanya televisi akan mempermudah suatu perusahaan
atau badan usaha untuk mempromosikan produk-produknya, sehingga konsumen
mengetahui dan dapat dengan mudah mencari produk tersebut, serta masih banyak
lagi keuntungan-keuntungan yang dapat kita peroleh dengan adanya media
televisi.
Jika kita kaji lebih
jauh sebenarnya media massa televisi mempunyai fungsi utama yang selalu harus
diperhatikan yaitu fungsi informatif, edukatif, rekreatif dan sebagai sarana
mensosialisasikan nilai-nilai atau pemahaman-pemahaman baik yang lama maupun
yang baru. Namun jika kita lihat kenyataannya sekarang ini, acara-acara
televisi lebih kepada fungsi informatif dan rekreatif saja, sedangkan fungsi
edukatif yang merupakan fungsi yang sangat penting untuk disampaikan, sangat
sedikit sekali. Hal ini bisa kita lihat dari susunan acara-acara televisi,
kebanyakan hanya acara-acara sinetron dan infotainment saja. Sedangkan
acara-acara yang mengarah kepada edukatif atau pendidikan sangat kecil sekali
frekuensinya.
1
B. Tujuan
·
untuk mengetahui
seberapa besar dampak negatif dan positif film televisi terhadap perilaku siswa
·
Mengerjakan tugas makalah
dan presentasi kelompok mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan
Komunikasi yang diempu oleh Bapak Cecep Kustandi, M.Pd.
C. Rumusan
Masalah
·
Apa peranan tayangan
televisi bagi siswa?
·
apa dampak positif dan
negatif tayangan televisi bagi siswa?
2
Bab
II
Pembahasan
A.
Tayangan Televisi di
Era Modern
Tayangan
televisi merupakan teman bagi mayoritas orang untuk mengisi
waktu santai, saat berkumpul bersama keluarga atau teman, atau hanya untuk sekedar melepaskan penat dengan
menonton tayangan -tayangan ringan di televisi. Di era modern ini, stasiun
televisi telah menjamur dengan semakin banyaknya stasiun televisi swasta
di Indonesia, apalagi penyedia layanan televisi kabel ada dimana-mana sehingga membuat kita malas beranjak dari tayangan
televisi untuk belajar atau mengerjakan tugas. Tidak dipungkiri, dengan adanya media massa
televisi ini, banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil, namun jika kita lihat kenyataannya sekarang ini, acara-acara
televisi lebih kepada fungsi informatif dan rekreatif saja, sedangkan fungsi
edukatif yang merupakan fungsi yang sangat penting untuk disampaikan, sangat
sedikit sekali. Hal ini bisa kita lihat dari susunan acara-acara televisi,
kebanyakan hanya acara-acara sinetron dan infotainment saja. Sedangkan
acara-acara yang mengarah kepada edukatif atau pendidikan sangat kecil sekali
frekuensinya. hal ini tidak layak bagi para pelajar.
jika kita tengok ke tayagan
remaja, cerita yang diusung tidak jauh dari asmara, air mata, kekejaman dan
harta. Gaya berpakaian artis nya punsering melecehkan kaum hawa,
seragam-seragam yang dikenakan pun pastiseragam yang terlalu vulgar.Tayangan
yang sangat diminati oleh ibu rumah tangga di Indonesia adalah infotainment, yang
mana di dalamnya terlalu mengungkit kepentingan pribadi selebriti dan tidak
jarang juga menimbulkan fitnah sertatidak mendidik jika tayangan ini sampai
ditonton oleh anak-anak. Acara kuis yang ditayangkan di televisi lokal
kebanyakan merupakanacara kuis yang sukses di luar negeri, dengan itu pihak
televisi membuat acara yang serupa dengan acara kuis tersebut, contohnya saja
Deal or No Deal yang sukses di negeri Belanda, serta masih banyak lagi yang
lainnya. Program reality show zaman sekarang pun sudah tidak patut lagi disebut reality show karena
didalamnya berisi adegan yang direncanakan, tayangan ini semata-mata hanya
membodohi masyarakat agar percaya dan tertarik menonton tayangan tersebut.
3
B.
Acara
Televisi Serta Dampaknya
1. Iklan
Sekarang sudah banyak fariasi iklan
yang di tayangkan di televisi untuk menarik pelanggan atau konsumen. Banyak
berbagai cara para produsen untuk menarik pelanggan mulai dari menggunakan
fenomena fenomena sosial yang sedang menjadi trend di masyarakat bahkan saling
menjelek jelekkan iklan lainnya.
Dampak
positif siswa menonton iklan :
-
Mencintai dan
mengetahui produk dalam negri
-
Dapat menambah
pengetahuan
-
Mengetahui barang
barang yang berguna
-
Mengikuti teknologi
-
Mengetahui lingkungan
hidup
Ada pun dampak negatif
menonton iklan :
-
Siswa ingin mencoba
barang yang tidak pantas untuk dirinya
-
Meniru gerakan yang
diperagakan
-
Ingin memiliki semua
yang diiklan kan
-
Tidak semua produk yang
sesuai dengan dirinya
2. Film
komedi
Banyak stasiun televisi berlomba
lomba menayangkan acara komedi yang dapat menghibur semua orang. Banyak orang
yang sudah tidak sempat mendapatkan hiburan dari tempat rekreasi karna
kesibukannya atau kendala biaya yang cukup mahal, oleh sebab itu acara komedi
lah alternatif cara untuk mendapatkan hiburan yang murah meriah.
Dampak positif :
-
Menghibur
-
Belajar humor
-
Menguraangi stres
-
Meniru perilaku yang
baik
Dampak negatif :
-
Banyak komedi yang
kurang mendidik
-
Anak menjadi
kurang/tidak serius
-
Mengganggu orang
-
Anak suka iseng dan
banyak bercanda
-
Tidak bisa membedakan
antara serius dan bercanda
4
3. Film
drama keluarga (sinetron)
Sebagian besar masyarakat kita
pasti suka menuntun sinetron terutama ibu-ibu dan remaja putri, mereka selalu
setia menonton setiap episode dari acara sinetron tersebut. Belakangan ini,
juga banyak film drama yang berasal dari luar negri seperti jepang dan korea
yang di sambut baik oleh masyarakat kita.
Dampak positif :
-
Menghargai orang tua
-
Memanfaatkan pesan baik
-
Lebih mengenal
kehidupan
-
Membangun rasa simpatik
dan kasih sayang
-
Belajar memecahkan
masalah
Dampak
negatif :
-
Sering menampilkan
kekerasan
-
Menimbulkan contoh yang
tidak baik
-
Menonjolkan percintaan
-
Meniru yang antagonis
-
Takut akibat buruk
4. Film
horor/setan
Di masyarakat Indonesia yang msih
percaya akan hal hal yang goib, sangat suka dengan film horor yang ke banyakan
ceritanya mengangkat dari cerita masyarakat, akan tetapi film horor di
indonesia banyak di bumbui dengan adegan panas yang sebenarnya kurang pantas.
Dampak positif :
-
Anak menjadi pemberani
-
Meyakini bahwa ada alam
goib
-
Membuat hiburan
-
Tahu cerita legenda dan
misteri
Dampak
negatif :
-
Anak suka mengkhayal
-
Menimbulkan rasa takut
-
Membodohi anak
-
Ada adegan yang kurang
pantas
5
5. Film
kartun
Banyak stasiun televisi yang
menayangkan film kartun yang sebagian besar adalah kartun dari luar negeri yang
di beli hak siarnya untuk di tayang di Indonesia tapi belakangan ini sudah
banyak keluar film kartun dari dalam negeri yang tidak mau kalah bersaing
dengan kartun buatan luar negeri.
Dampak positif :
-
Anak terhibur dan
senang
-
Banyak sikap yang
positif untuk di tiru
-
Lucu, banyak akal
sesuai jiwa anak
-
Mendidik sopan santun
-
Perkembangan teknologi
animasi
-
Meningkatkan imajinasi
Dampak
negatif :
-
Banyak waktu tersita
untuk menonton kartun
-
Terlalu menghayal
-
Anak berkeinginan
meniru
6. Film
keagamaan
Pada zaman sekarang akhlak dan iman
manusia banyak berkurang karna perubahan pola kehidupan dan karena dampak
budaya dari barat yang kurang baik. Maka
dari itu perlu ada acara keagamaan di televisi agar dapat memberikan
pengetahuan tentang agamanya.
Dampak positif :
-
Mencotoh tindakan yang
positif
-
Menanamkan aqidah dan
budi pekerti
-
Meningkatkan ketakwaan
dan keimanan
-
Ingat kepada tuhan
-
Memberi tuntunan hidup
Dampak negatif :
-
Terdapat penyampaian
yang kurang sesuai
-
Pelakunya tidak sesuai
kenyataan
-
Meniru perbuatan yang
negatif
-
Ada unsur yang di buat
buat
6
C.
Mengantisipasi
Dampak Buruk Televisi
Mendampingi nonton
televisi
Ketika anak
nonton televisi, tidak adalagi yang paling ideal untuk mendampingi anak untuk menonton
kecuali orang tua. Orang tua di tuntut dapat menjelaskan adegan / tayangan yang
ada di televisi dan juga memberikan penjelasan tentang perlunya mendapatkan
informasi yang lengkap dan menyeluruh terhadap anak anaknya.
Komunikasi keluarga
Kini permasalahan
yang mendasar adalah banyak orang tua yang tidak sempat mendampingi anak
anaknya nonton televisi sebagai akibat keterbatasan waktu dan kesibukan sehari
hari. Jika orang tua memiliki waktu yang sempit untuk berkomunikasi, maka yang
penting adalah kualitas dari komunikasi tersebut. Kecanggihan alat komunikasi
khususnya handphone sangat membantu menjaga komunikasi antar anak dan orang
tua.
Keteladanan orang tua
Perlu di pahami
bahwa anak sering meniru kebiasaan orang tuanya. Ada kalanya orang tua kita
ketika kita sedang menonton televisi kita di suruh berhenti untuk belajar
sementara mereka sendiri malah asik nonton, sebenarnya itu perbuatan yang salah
karena seharusnya orang tua menjadi contoh yang baik bagi anaknya.
Mengkritisi stasiun
televisi
Mengajukan
saran, usul, keberatan terhadap sebuah tayangan televisi perlu di budayakan.
Sebagai warga negara kita memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan atas
siaran telivisi. Kritik saran usul dapat kita sampaikan langsung kepada stasiun
televisi tersebut dan juga ada lembaga yang bertugas mengawasi dan mengatur
penyiaran yang di sebut Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Di lembaga tersebut
kita bisa memberikan masukan, kritik atau bahkan melaporkan sebuah stasiun
televisi yang menyangkan acara yang kurang pantas.
7
Bab
III
Kesimpulan
dan Saran
Kesimpulan dan Saran
Menonton
televisi boleh apalagi sebagai sarana hiburan dan penambah informasi tapi harus
di batasi menontonnya agar tidak mengganggu aktifitas lainnya khususnya bagi
pelajar yang biasanya menjadi malas untuk belajar dan mengerjakan tugas dan
lebih memilih untuk menonton televisi. Untuk para orang tua sebaiknya
menentukan waktu menonton televisi bagi anaknya dan dapat mendampingi anaknya
yang masih di bawah umur untuk menonton televisi yang sesuai dengan dirinya.
8
Daftar
Pustaka
3. Aronson,
Elliot, Wilson Teinthy D, and Akert, Robin M. (1994). Social Psychology: The
Heart and The Mind. New York: Harper Collins College Publishers.
iv
0 komentar:
Posting Komentar